Sejarah Desa Barudua
Desa Barudua merupakan salah satu desa dari 24 (dua puluh empat) Desa yang ada di Kecamatan Malaangbong Kabupaten Garut, dengan luas wilayah 375, 387 Ha/ 3.753.870 m2, dengan jumlah penduduk 4.885 jiwa, dan jumlah Kepala Keluarga1.302 terdiri dari 3 dusun, 6 RW dan 21 RT.
Berbicara historis tentang desa Barudua, wilayah Barudua berada dibawah kaki komplek Gunung Galunggung, Tepatnya daerah paling ujung utara Kabupaten Garut yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tasikmalaya. Wilayah Barudua Topografinya hampir keseluruhan berbukit-bukit. wilayah Barudua pada waktu itu secara administratif masuk kewilayah Desa Cinagara, karena wilayah Barudua tepat berada di kaki Gunung Galunggung.
Pada waku pembrontakan DITII di wilayah Barudua dijadikan tempat markas anggota DITII sehingga padawaktu iti masyarakat banyak yang menjadi korban dari kekejaman anggota DITII. Banyak masyarakat yang terancam keselamatan jiwanya sehingga banyak masyarakat yang mengungsi ke Kabupaten Cianjur, ke kota Bandung dan daerah lainya. Setelah DITII menyerah dan situasi menjadi aman kembali, ahirnyah warga yang mengungsi kembali ke wilayah Barudua.
Wilayah Barudua merupakan wilayah sangat cocok untuk Daerah pertanian khususnyah Holtikultura dan sayuran, karena daerahnya cocok untuk pertanian maka banyak penduduk luar kabupaten yang datang ke wilayah Barudua. Seiring dengan berjalananya waktu, wilayah barudua penduduknya semakin meningkat, pada waktu itu tahun 1990 an wilayah Barudua dipecah menjadi 2 kedusunan yaitu dusun Cideres dan dusun Bakom. Pada waktu itu sudah berdiri 1 SDN Impres Bakom jarak wilayah Barudua ke Kantor Desa Cinagara sekitar 4 km dan jalanya masih bertanah sehingga kebutuhan untuk pelayanan administrasi masyarakat membutuhkan waktu yang cukup lama.
Pada tahun 2000 an beberapa tokoh mengadakan musyawarah kecil untuk musyawarah pemekaran Desa, dengan proses yang panjang ahirnyah pada Tahun 2002 Bupati Garut mengesahkan Wilayah Barudua menjadi Desa.
Begitulah cerita singkat mengenai seluk beluk atau sasakala tentang desa Barudua. Kepala desa yang pertama menjalakan roda kepemimpinannya adalah Bapak Enan yang bisa
kita sebut sebagai saksi dan pelaku sejarah dalam proses pembentukan desa BaruduaSejarah Desa Barudua
Desa Barudua merupakan salah satu desa dari 24 (dua puluh empat) Desa yang ada di Kecamatan Malaangbong Kabupaten Garut, dengan luas wilayah 375, 387 Ha/ 3.753.870 m2, dengan jumlah penduduk 4.885 jiwa, dan jumlah Kepala Keluarga1.302 terdiri dari 3 dusun, 6 RW dan 21 RT.
Berbicara historis tentang desa Barudua, wilayah Barudua berada dibawah kaki komplek Gunung Galunggung, Tepatnya daerah paling ujung utara Kabupaten Garut yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tasikmalaya. Wilayah Barudua Topografinya hampir keseluruhan berbukit-bukit. wilayah Barudua pada waktu itu secara administratif masuk kewilayah Desa Cinagara, karena wilayah Barudua tepat berada di kaki Gunung Galunggung.
Pada waku pembrontakan DITII di wilayah Barudua dijadikan tempat markas anggota DITII sehingga padawaktu iti masyarakat banyak yang menjadi korban dari kekejaman anggota DITII. Banyak masyarakat yang terancam keselamatan jiwanya sehingga banyak masyarakat yang mengungsi ke Kabupaten Cianjur, ke kota Bandung dan daerah lainya. Setelah DITII menyerah dan situasi menjadi aman kembali, ahirnyah warga yang mengungsi kembali ke wilayah Barudua.
Wilayah Barudua merupakan wilayah sangat cocok untuk Daerah pertanian khususnyah Holtikultura dan sayuran, karena daerahnya cocok untuk pertanian maka banyak penduduk luar kabupaten yang datang ke wilayah Barudua. Seiring dengan berjalananya waktu, wilayah barudua penduduknya semakin meningkat, pada waktu itu tahun 1990 an wilayah Barudua dipecah menjadi 2 kedusunan yaitu dusun Cideres dan dusun Bakom. Pada waktu itu sudah berdiri 1 SDN Impres Bakom jarak wilayah Barudua ke Kantor Desa Cinagara sekitar 4 km dan jalanya masih bertanah sehingga kebutuhan untuk pelayanan administrasi masyarakat membutuhkan waktu yang cukup lama.
Pada tahun 2000 an beberapa tokoh mengadakan musyawarah kecil untuk musyawarah pemekaran Desa, dengan proses yang panjang ahirnyah pada Tahun 2002 Bupati Garut mengesahkan Wilayah Barudua menjadi Desa.
Begitulah cerita singkat mengenai seluk beluk atau sasakala tentang desa Barudua. Kepala desa yang pertama menjalakan roda kepemimpinannya adalah Bapak Enan yang bisa kita sebut sebagai saksi dan pelaku sejarah dalam proses pembentukan desa Barudua.